Pengertian Dust Fogger System (DFS)
IMADA Dust Fogger System (DFS) merupakan sistem penghasil kabut halus yang digunakan untuk menangkap partikel debu beterbangan di udara (airborne dust). Sistem ini menggunakan kombinasi antara likuid dan udara bertekanan dari kompressor, serta teknologi ultrasonic fog nozzle yang dapat memecah droplet air menjadi berukuran sangat kecil menyerupai kabut (fog).
Sistem ini dibutuhkan sebagai langkah korektif penangkap debu setelah debu terlanjur terbentuk dan melayang diudara yang biasanya diakibatkan oleh proses pemindahan (conveying), pemecahan (crushing), dan penumpukan (stockpiling) material curah seperti batubara dan bijih (ore).
Salah satu keunggulan utama sistem ini dibandingkan sistem pengendalian debu lainnya adalah kemampuannya menangkap debu secara efektif tanpa membasahi material secara berlebihan, karena kabut halus yang dihasilkan terbentuk dari sebagian besar udara bertekanan dan sebagian kecil likuid. Hal ini sangat cocok bagi material yang sensitif terhadap penambahan kadar air (moisture content).
Semprotan air biasa tidak akan mampu menangkap partikel debu yang beterbangan di udara, karena ukuran droplet air yang dihasilkan masih terlalu besar dan berat sehingga tidak mampu bertahan lama melayang diudara untuk menangkap partikel debu halus.
Debu Beterbangan (Airborne Dust)
Debu beterbangan biasanya terjadi akibat jatuhan bebas material tambang dalam jumlah besar dari ketinggian. Sejumlah besar material yang jatuh ini mengisi ruang kosong secara mendadak sehingga memaksa udara yang berada didalam ruang mencari jalan keluar dan membawa serta partikel debu berukuran kecil dan ringan melayang ke udara. Partikulat debu berukuran sangat kecil sehingga dapat terbang dan melayang-layang diudara dalam waktu yang lama.
Debu beterbangan diudara tidak dapat diatasi dengan menggunakan alat sprayer biasa. Alat sprayer digunakan sebelum debu terbentuk sebagai langkah pencegahan, sedangkan pada kasus ini debu sudah terlanjur beterbangan diudara. Solusi dari permasalahan polusi jenis ini adalah dengan menangkap partikulat debu yang beterbangan dan membawanya turun. Metode ini disebut penangkap debu (dust catcher) dan termasuk dalam langkah penanggulangan polusi debu (corrective action).
Cara Menangkap Debu Beterbangan
Alasan utama alat sprayer biasa tidak dapat digunakan untuk menangkap debu adalah karena ukuran droplet air yang dihasilkan oleh alat sprayer memiliki diamater yang terlalu besar jika dibandingkan dengan ukuran partikulat debu yang ingin ditangkap. Ukuran droplet air yang besar tidak dapat bertabrakan dan menangkap partikulat debu diudara. Untuk dapat bertabrakan dan menangkap partikulat debu dibutuhkan droplet air yang lebih kecil seukuran dengan partikulat debu.
Metode memecahkan droplet air dari ukuran besar menjadi ukuran yang sangat kecil disebut juga dengan ‘pengkabutan’ (fogging). Sehingga cara yang paling efektif untuk menangkap debu yang beterbangan diudara adalah dengan menggunakan kabut (fogging). Kabut memiliki ukuran droplet air yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan alat sprayer biasa. Droplet air yang sangat halus ini memungkinkan kabut (fogging) untuk melayang diudara dan menangkap partikulat debu serta membawanya turun.
Ukuran droplet air pada alat sprayer dapat berkisar antara 250-1000 mikron, ukuran ini membuat droplet air terlalu berat dan tidak dapat bertabrakan dengan partikulat debu diudara. Sedangkan kabut (fog) memiliki ukuran droplet air berkisar 5-20 mikron yang membuat droplet air dapat melayang-layang diudara dan bertabrakan dengan partikulat debu untuk membawanya turun. (Perhatikan tabel water droplet size chart dibawah ini).
Kabut (fogging) memiliki tujuan aplikasi yang berbeda dengan semprotan (spraying). Semprotan (spraying) digunakan sebagai langkah pencegahan dengan membasahi material sebelum debu terbentuk, sedangkan kabut (fogging) digunakan sebagai langkah penanggulangan dengan cara menangkap debu yang sudah beterbangan dan membawanya turun.
Imada Indonesia sebagai perusahaan Spesialis Pengontrol Polusi Debu Industri telah mengembangkan alat Dust Fogger System yang sudah terbukti dan dipasang diberbagai customer di beberapa bidang industri seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pertambangan, hingga Pabrik Semen. Baca Juga: Our Experiences in Dust Fogger System
Fitur dan komponen utama IMADA Dust Fogger System mencakup beberapa bagian:
- Air Atomizing Nozzle: Nozzle khusus yang memadukan antara cairan dengan udara bertekanan serta menghasilkan getaran ultrasonic yang dapat memecah droplet air menjadi sangat halus menyerupai kabut. Kabut halus ini dapat beterbangan diudara bersamaan dengan partikel debu dan menangkap serta membawanya turun membuat udara menjadi terbebas dari debu beterbangan.
- Sistem Pemompaan: Sistem ini memompa air atau larutan penangkap debu menuju ujung nozzle pada setiap titik pengkabutan. Tekanan air perlu diatur dan dijaga agar kabut yang dihasilkan bisa optimal dan tidak membasahi material secara berlebihan.
- Kompresor Udara: Komponen ini bertugas menghasilkan udara bertekanan untuk dialirkan ke ujung nozzle. Sebelum mencapai nozzle, udara bertekanan biasanya dikumpulkan dalam tangki udara dan mengalami beberapa kali penyaringan serta pengeringan untuk memastikan udara yang dihasilkan bersih dan kering untuk menghindari penyumbatan nozzle dari dalam.
- Sistem Kontrol: Seluruh komponen dapat bekerja secara bersamaan dengan optimal karena adanya sistem kontrol yang ditempatkan pada panel utama. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sistem dengan kebutuhan spesifik mereka.
Imada Indonesia telah merancang dan mengembangkan perangkat ini secara komersil menjadikannya salah satu perusahaan Indonesia yang terdepan dalam memasarkannya ke berbagai industri yang membutuhkan.